Minggu, 23 April 2017

MEMBUAT ALAT TESTER DAN SERVIS LAMPU LHE

Pernah memperbaiki Lampu LHE ??? tapi membuat MCB dirumah TRIP (njeglek) karena Lampu yang di Perbaiki mesin nya short???.... Nah maka dengan membuat alat ini maka hal itu bisa diminimalisir...
dengan sedikit ketekunan alat ini dapat dibuat sendiri..
PERHATIAN...!!! alat ini berhubungan langsung dengan Tegangan 220V. Segala resiko yang mungkin timbul Akibat Kelalaian Anda bukan Tanggung jawab penulis.. HARAP BERHATI-HATI saat bekerja memperbaiki Lampu LHE.
Bahan yang dibutuhkan adalah :
1. Mesin LHE bekas(baru juga boleh) ukuran 18-40w
2. Tabung Kaca Lampu bekas/baru
3. Kabel-kabel
4. Japit Buaya
5. Box plastik (saya pakai Box adaptor 1A)
6. Dan komponen2 sesuai skema.

Minggu, 26 Maret 2017

Pemancar TV UHF

 Homebrew Pemancar TV ini bekerja di frekuensi UHF sekitar 465mhz. Untuk jangkauannya sangat bergantung dari tinggi dan jenis antena yg digunakan. Serta kualitas kabel antena nya. tapi Lumayan lah buat siaran ke tetangga sekitar rumah.. hehehe

Selasa, 21 Maret 2017

WIRELESS MIC FM TANPA KOKER ORIGINAL RONICA SC-196

 Membuat wireless mic ini cukup sederhana sekali. Karena hanya menggunakan 2 transistor dan part pendukung lainnya. ukurannya pun cukup mungil dan hanya membutuhkan supply sebesar 3v saja. Untuk LC osilatornya tidak memakai koker, Mengingat keberadaan koker semakin langka. Sedangkan untuk frekuensi kerja nya  berada di band fm 88-108mhz. 


ini penampakannya sob.. wireless mic original RONICA-SC196

Minggu, 19 Maret 2017

MEMBUAT OSILOSKOP PAKAI HP ANDROID

Sebenarnya Alat ukur di dunia elektronika sangat lah banyak macam nya. Tidak hanya multimeter saja salah satu selain multimeter adalah osiloskop. Kegunaan Osiloskop sangat lah banyak, seperti mengukur tegangan, melihat bentuk gelombang listrik dll. Berhubung alat tersebut lumayan merogoh kocek, maka saya mencoba membuat osiloskop pakai hp android. Yang mana aplikasi nya bisa di unduh di playstore. Dan ditambah sebuah alat tambahan yang tidak terlalu merogoh kocek. Tapi tentu saja fitur tidak selengkap dan se akurat osiloskop yang sesungguhnya. Tapi lumayan lah untuk sekedar cek sinyal dari 1hz-20khz hikz hikz hikz...

nah ini dia penampakan nya...

dan ini saat uji melihat bentuk sinyal  dari trafo...


Minggu, 29 Januari 2017

MEMBUAT AUTO VOICE CONTROL (AVC) UNTUK PEMANCAR MAUPUN BRIK-BRIKAN FM

Pastilah teman-teman pembaca pernah mendengarkan sebuah stasiun radio komersial dimana saat penyiarnya bercuap-cuap menyapa pendengarnya, diiringi lagu-lagu  backsound. Tetapi kalau didengarkan dengan seksama, volume lagu/backsound tersebut akan otomatis mengecil disaat penyiar berbicara. Dan volume akan membesar otomatis kembali letika penyiar selesai berbicara. Yappp,, itu karena terpasang suatu rangkaian yang bernama AVC alias Automatic Voice Control ada juga yang bilang Auto Volume Control. Kalau stasiun radio professional pastilah rangkaian tersebut berkelas dan mahal. Nah kali ini saya akan mencoba memodifikasi rangkaian buatan Saturn AF-023 yaitu AUTO VOCAL ELIMINATION yang mana rangkaian ini sebenarnya sebagai pelengkap rangkaian KARAOKE SATURN AF-015, AF-017, AF-022. Berfungsi sebagai penghilang vokal otomatis bila ada getaran yang cukup kuat yang diterima microphone. Namun dengan sedikit modifikasi memotong jalur-jalurnya dan penambahan beberapa komponen. Maka rangkaian ini "bermetamorfosis" menjadi rangkaian AUTO VOICE CONTROL (AVC). Yang mana komponen pendukungnya mudah didapat di pasaran, serta tidak terlalu banyak merogoh kocek, sudah didapat rangkaian AVC dan cocok sekali di pasangkan pada pemancar maupun brik-brikan FM. Sehingga membuat siaran kita seperti layaknya radio broadcast yang professional. Hasilnya pun lumayan memuaskan tidak kalah dengan yang professional. Mantappp!!!!



Hasil penampakkannya.



saat testing dengan mp3 player.. (agak semrawut) hehehehe

Oh..ya bagian power supply seperti dioda,elco,dan IC REG memang belum saya pasangi karena keburu ingin tau hasilnya.. xixixixi...

Jumat, 27 Januari 2017

KARAKTERISTIK RADIO PENERIMA FM STEREO

Pesawat penerima FM dapat diberikan penilaian melalui pengukuran-pengukuran yang menunjukkan karakterisitik sebagai berikut.

1. Sensitifitas pesawat penerima FM ditentukan oleh besarnya sinyal yang terdemodulasi terhadap noise yang dihasilkan oleh pesawat penerima itu sendiri (S/N ratio). Semakin tinggi nilai S/N nya berarti pesawat tersebut semakin baik. Noise yang dihasilkan oleh penguat RF dan penguat IF akan mempunyai andil terbesar dalam pesawat penerima. Olehkarena itu sangat dianjurkan mempergunakan komponen aktif pada tiap-tiap penguat yang memiliki karakter high gain dan low noise. Sehingga diharapkan  nilai S/N ratio nya tinggi. Contohnya komponen aktif seperti MOSFET

2. Bandwidth atau Lebar bidang frekuensi  sistem penerima FM. Bandwith pada pesawat penerima FM stereo lebih besar daripada bandwith penerima FM mono. Rata-rata bandwidth penerima stereo adalah 256khz bahkan lebih, sedangkan untuk bandwith penerima mono rata-rata sebesar 180khz.

3. Kelinieran Quadrature Detector, Sebuah QD dikatakan linear bila setiap frekuensi terendah ampai tertinggi pada pemodulasinya mempunyai hasil perbandingan amplitudo yang sesuai.

4. Karakteristik Stereo Decoder. Pada pemancar sinyal kanan (R) dan kiri (L) dibuat multiplex melalui sebuah alat yaitu Stereo Encoder atau biasa disebut MPX Stereo. Sinyal stereo setelah melewati proses di MPX stereo disebut sinyal komposisi. Nah sinyal komposisi ini apabila di pesawat penerima akan diproses didalam Stereo Decoder supaya diperoleh kembali sinyal kanan dan sinyal kiri. Semakin tinggi sparasi kanal R dan kanal L berarti semakin baik decoder tersebut.

Kamis, 26 Januari 2017

KARAKTERISTIK RADIO PENERIMA AM

Sebuah pesawat penerima AM mempunyai karakteristik yang dapat digunakan sebagai bahan penilaian. Karakteristik ini dapat diketahui bila sebuah pesawat penerima dilakukan pemeriksaan dengan alat-alat ukur. Sebuah pesawat penerima tidak selalu memenuhi persyaratan terbaik. Meskipun salah satu karakteristik pesawat penerima tidak memenuhi syarat, mungkin juga pesawat tersebut digemari oleh para pendengarnya. Karakteristik penerima AM dapat diuraikan seperti tersebut dibawah ini.


1. Sensitivitas (kepekaan) sebuah pesawat penerima adalah besarnya sinyal yang diterima untuk mendapatkan standard output. Misalkan standar output = 0,5watt, maka setiap tegangan sinyal input pada pesawat tersebut dapat menghasilkan output 0,5 watt, itulah nilai sensitifitas sebuah pesawat penerima. Jadi semakin kecil tegangan input untuk menghasilkan output yang sama, maka dapat dikatakan pesawat itu makin sensitif. Makin sensitif pesawat penerima, makin sanggup menerima sinyal yang lemah atau pemancar yang jauh dari pesawat penerima.


2. Selektivitas sebuah pesawat penerima adalah kemampuan pesawat tersebut untuk membedakan (memilah-milah) frekuensi yang diterima dari sinyal lainnya. Makin selektif pesawat penerima makin baik pesawat tersebut. Sebuah pesawat dikatakan tidak selektif, bila sedang menerima sebuah siaran akan dapat pula mendengar sinyal yang frekuensinnya berdekatan (terinterferensi) meskipun intensitasnya lebih kecil.


3. Fidelitas sebuah pesawat penerima adalah kemampuan pesawat penerima untuk menghasilkan sinyal suara mendekati aslinya. Semakin mendekati sinyal yang dimodulasikan oleh pemancar, maka semakin tinggi fidelitas pesawat penerima tersebut.


4. Tracking (penjejakan) sebuah pesawat penerima adalah keadaan dimana selisih frekuensi penerimaan dengan frekuensi osilator (alias frekuensi IF) bisa tetap 455khz diseluruh posisi band penerimaan. Hal ini terjadi karena resonansi frekuensi kumparan antena dengan resonansi frekuensi kumparan pada osilator tidaklah sama. Tetapi pada Variabel kondensator (varco) nya sama besar. Sehingga tidak semua posisi Varco dapat menghasilkan selisih frekuensi 455khz. Inilah yang diperlukan mencari jejak pergeseran frekuensi osilator agar diperoleh selisih frekuensi tetap di 455khz. Untuk mengatasi hal ini digunakan kapasitor padder atau kapasitor yang di pasangkan secara seri dengan varco bagian osilator.


5. Automatic Volume Control (AVC) atau sering juga disebut  Automatic Gain Control (AGC) adalah kemampuan mengatur volume/gain/penguatan secara otomatis. Bila sinyal input besar, dihasilkan tegangan untuk memperkecil penguatan dari penguat IF. Sebaliknya, bila sinyal input kecil akan dihasilkan tegangan untuk memperbesar penguatan penguat IF. Sehingga didapatkan level output yang relative sama untuk variasi level input tertentu. Perubahan penguatan ini disebut dengan dynamic range. Makin tinggi nilai dynamic range pada pesawat penerima berarti pesawat tersebut makin baik.